Tuesday, June 13, 2017

Pengertian Bisnis, Jenis, Ruang Lingkup dan Komponen lainnya

Pengertian Bisnis, Jenis, Ruang Lingkup dan Komponen lainnya

A. Pengertian Bisnis

Ada banyak definisi dari bisnis mengingat cakupan bisnis yang luas dan persepsi orang terhadap bisnis yang beragam, berikut ini penulis paparkan beberpa definisi bisnis menurut para ahli dan definisi dari berbagai sudut pandang:

1. Menurut para Ahli (Ekonomi)

Menurut Grififin dan Ebert, bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud mendapatkan laba.

Menurut Merriam Webster, Bisnis adalah segala kegiatan pembuatan dan jual-beli barang atau jasa lalu ditukar dengan uang, kegiatan atau kerja merupakan suatu pekerjaan dan jumlah kegiatan tersebut terselesaikan oleh sebuah perusahaan, pabrik atau toko.

Peterson dan Plowman mengemukakan bahwa Bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pembelian ataupun penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara berulang-ulang. Menurut paterson dan plowman, penjualan jasa ataupun barang yang hanya terjadi satu kali saja bukanlah merupakan suatu pengertian bisnis.

Menurut Raymond E Glos, bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.

Mc. Naughton menyatakan bahwa Bisnis ialah suatu pertukaran barang-barang, uang ataupun jasa untuk mendapatkan keuntungan mutual.

Sedangkan menurut Brown dan Petrello Bisnis merupakan suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Jika kebutuhan masyarakat meningkat, maka jumlah produksinya di tingkatkan agar memenuhi segala kebutuhan masyarakat sambil memperoleh laba.

2. Berdasarkan Sudut Pandang Keilmuan

Bisnis Dalam Ilmu Ekonomi adalah suatu organisasi yang kegiatannya berupa menjual barang ataupun jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba (Keuntungan).

Secara Historis/Bahasa bisnis berasal dari bahasa Inggris business, yang merupakan kata dasar dari busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam hal ini, bisnis berarti sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang diharapkan dapat mendatangkan keuntungan.

Bisnis dalam Ekonomi Kapitalis kebanyakan dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan pelaku/ pekerja dari sebuah bisnis tersebut akan mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. 

Bisnis secara Etimologi berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.


B. Jenis Bisnis

Adapun jenis bisnis dapat dikategorikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan/ objek yang diperjual-belikan, sehingga dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Bisnis Barang (Manufaktur)

Bisnis Manufaktur adalah bisnis yang memiliki aktivitas produksi barang baku/mentah atau yang terdiri dari beberapa komponen kemudian di jadikan eroduk baru berbentuk fisik dengan nilai guna lebih tinggi dan dijual untuk mendapatkan keuntungan. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam bisnis manufaktur tidak terjadi bersamaan (produksi dilakukan terlebih dahulu).

Contoh bisnis barang adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti pakaian, barang elektronik, kendaraan dan lain-lain.

2. Bisnis Jasa

Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible/pelayanan dibutuhkan konsumen, sehingga pelaku bisnis akan mendapatkan keuntungan dengan cara mendapat upah atas jasa yang mereka berikan. Dalam bisnis jasa, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan bersamaan.

Contoh bisnis jasa adalah psikolog, guru, ojek dan lain-lain.

3. Bisnis Pengecer dan Distributor (Penjual)  

Bisnis Pengecer maupun distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang / produk antara produsen dengan konsumen yang juga mendapat kentungan dari selisih aktiviatas jual beli produk. 

Contoh bisnis ini adalah seperti minimarket, warung, supermarket dan lain-lain.

4. Bisnis Finansial

Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari sebuah investasi dan pengelolaan modal. yang di berikan kepada pelaku usaha untuk nantinya mendapatkan bagi hasil dengan pelaku usaha.

Saat ini banyak bisnis investasi yang tengah berkembang seperti misalnya reksadana, investasi di sebuah perusahaan, dan investasi dan penanaman modal lainya.

5. Bisnis Pertanian dan Pertambangan   

Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memiliki kegiatan mengolah/memperoleh sumberdaya mentah (SDA) seperti tanaman, budidaya, mineral tambang, dan lain-lain.

6. Bisnis informasi

Bisnis informasi adalah kegiatan / aktivitas yang menghasilkan keuntungan dari pejualan properti intelektual (intelellectual property). Yang artinya menjual suatu ide, gagasan atau informasi yang dibutuhkan.

7. Bisnis Utilitas

Bisnis Utilitas merupakan bisnis yang mengoperasikan kebutuhan sehari-hari untuk publik, seperti misalnya listrik dan Air atau PDAM, dan biasanya didanai oleh pemerintah setempat.

8. Bisnis Properti (Real Estate)

Bisnis properti merupakan kegiatan/ aktvitas yang dapat menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, seperti rumah, bangunan dan lain-lain.

9. Bisnis Transportasi

Bisnis Transportasi adalah bisnis/ kegiatan yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau orang dari sebuah lokasi ke lokasi tujuan konsumen. Sehingga pelaku mendapat imbalan sebagai jasa.

Bisnis Transportasi banyak contohnya diantaranya adalah bisnis bus, angkutan umum, kantor pos, pengantar barang lain dan bisnis jasa transportasi lain.


C. Ruang Lingkup Kegiatan Bisnis

Ruang lingkup kegiatan dalam bisnis sangat luas, akan tetapi kegiatan bisnis dapat digolongkan menjadi tiga aspek, antara lain:

1. Aspek Produksi

Produksi (Production) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengolah suatu bahan baku atau sumber-sumber yang ada agar tercipta suatu produk yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi. Pihak yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.

2. Aspek Distribusi

Distribusi (Distribution) adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, saat barang atau jasa tersebut diperlukan. Umumnya distribusi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
  • Pemindahan bahan baku dari pemasok (supplier) kepada awal mula lini produksi.
  • Melibatkan penyimpanan penanganan bahan baku barang jadi.
  • Pengemasan.
  • Pengendalian persediaan.
  • Transportasi kepada konsumen

3. Aspek Konsumsi

Konsumsi (Consumtion) adalah suatu pemanfaatan nilai guna suatu barang atau jasa demi terpenuhinya suatu kebutuhan. Orang yang melakukan konsumsi disebut konsumen. Konsumen adalah setiap orang yang memakai barang dan jasa yang tersedia, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, kemompok, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan kembali.

Banyak yang menggolongkan aspek-aspek tersebut sebagai 'jenis bisnis' namun itu adalah hal yang keliru. Aspek diatas bukanlah 'jenis' dari bisnis, melainkan komponen dalam suatu bisnis.


D. Tujuan Bisnis

Tujuan bisnis menurut Skinner 1992 adalah :

1. Mendapat Profit (keuntungan)
2. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
3. Pertumbuhan perusahaan
4. Tanggung jawab sosial

Bagi perusahaan/bisnis, tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan adalah mendapat keuntungan. Namun bukan berarti terbatas pada profit oriented semata, maka tujuan didirikannya sebuah bisnis adalah:
  • Keuntungan (Profit)
  • Menyediakan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen.
  • Mendapatkan Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat umum.
  • Menyediakan lapangan pekerjaan
  • Mendapat Eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang
  • Kemajuan pertumbuhan perekonomian
  • Memperoleh Prestise dan prestasi
  • Mendapatkan Citra yang baik dipandangan masyarakat
  • dan lain-lain

Tujuan lain yang ingin dicapai oleh pelaku bisnis (secara individu) diantaranya :
  • Mencukupi berbagai suatu kebutuhan dalam hidupnya
  • Untuk mensejahterkan dirinya dan keluarga
  • Aktualisasi diri
  • Mencoba suatu hal baru
  • Memanfaatkan waktu luang agar mendapatkan kesibukan
  • Memiliki usaha sendiri sehingga tidak bekerja pada orang lain.
  • dan lain-lain
E. Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar

Bisnis sangat erat kaitanya dengan sistem perekonomian yang dianut dalam suatu negara dan juga jenis pasar yang ada. Hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan jenis bisnis (produk) apa yang akan dikembangkan.

1. Sistem Perekonomian

Sistem ekonomi merupakan sistem negara untuk mengalokasikan sumber daya antar warga negaranya baik individu maupun organisasi. (Baca: Sistem Ekonomi)

Adapun sumberdaya yang dimaksud antara lain:
  • Tenaga Kerja (orang-orang yang bekerja untuk bisnis)
  • Modal (dana yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan)
  • Wirausahawan (Individu yang melihat peluang dan mau menanggung resiko yang timbul dari penciptaan & pengoperasian sebuah bisnis baru)
  • Sumberdaya fisik (merupakan hal-hal berwujud yang digunakan organisasi dalam melaksanakan bisnis mereka ie: fasilitas,onderdil, perlengkapan komputer, tanah, bangunan dll)
  • Sumberdaya informasi (berbagai Informasi yang digunakan bisnis agar mampu menjalankan usaha dan menghadapi persaingan)

Jenis sistem perekonomian pada dasarnya ada tiga, yaitu:

a. Sistem Ekonomi Pasar (Kpitalisme)

Harga dan kuantitas permintaan ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran) tanpa adanya campur tangan pemerintah.

b. Sistem Ekonomi Komando / Terpimpin (Komunisme)

Faktor produksi sepenuhnya diatur oleh pemerintah demi kesejahteraan masyarakatnya.

c. Sistem Ekonomi Campuran

Merupakan gabungan sistem ekonomi pasar dan komando.
  • Sosialisme: Pada sistem ekonomian sosialisme ini, suatu bisnis umumnya/relatif bebas untuk memilih usahanya, namun pemerintah masih turut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan industri/bisnis dengan kebutuhan masyarakat.
  • Fasisme : Pada sistem perekonomian fasisme, orang bebas memilih tempat yang diinginkan namun harus atas persetujuan pemerintah.

2. Sistem Pasar (Jenis-Jenis Pasar)

Adapun jenis pasar antara lain:

a. Pasar Persaingan Sempurna

Adalah pasar dimana dalam suatu industri terdapat sangat banyak penjual maupun pembeli dan produk yang diperdagangkan bersifat homogen. contoh: industri bawang merah

b. Pasar monopoli

Adalah pasar dimana dalam sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna. contoh: PLN dan PT.KAI

c. Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (Differentiated Product) dan pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua pasar yang ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. contoh: snack

d. Pasar Oligopoli

Pasar yang hanya terdiri dari beberapa produsen saja yang menghasilkan barang standar maupun barang yang berbeda bentukna, dengan kemampuan menentukan harga ada kalanya kuat maupun lemah dan biasanya memerlukan promosi. Jika hanya dua perusahaan disebut duopoli.


3 comments:

  1. terima kasih untuk berbagi infonya. hanya saja akan semakin baik lagi jika ada referensi yang jelas.

    ReplyDelete
  2. terimakasih banyak, alhamdulillah materi yang anda sampaikan menarik dan kreatif ini sangat mudah dipahami dan sangat membantu proses belajar kami.perkenalkan saya Annisa Rizkita dari ISB Atma Luhur

    ReplyDelete

Mohon maaf bila ada salah kata dan hal-hal yang kurang berkenan. Adapun kritik atau saran mohon isi comment box. Terimakasih