Friday, June 9, 2017

Bidang Studi Ilmu Ekonomi

ilmu ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia baik secara individu atau bersama-sama dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang terbatasjumlahnya untuk menghasilkan barang dan jasa yang mereka perlukan guna memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak terbatas.

Ilmu Ekonomi selalu dihubungkan dengan:
  • Kemampuan faktor –faktor produksi untuk menghasilkan barang & jasa (maksimisasi keuntungan).
  • Keinginan masyarakat untuk mendapatkan barang & jasa(maksimisasi kepuasan dan kemakmuran)
Ilmu Ekonomi dibedakan menjadi Ilmu Ekonomi Mikro dan Ilmu Ekonomi makro.

1. Ilmu Ekonomi Mikro yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagian-bagian kecil ekonomi seperti perilaku individu-individu, perilaku konsumen, perilaku produsen, harga, dll. Ekonomi mikro menitik beratkan kepada analisis dalam menentukan pilihan untuk:
  • Mewujudkan efisiensi penggunaan faktor produksi
  • Mencapai kepuasan, hasil atau keuntungan yang maksimum

2. Ilmu Ekonomi Makro yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari keseluruhan perekonomian baik suatu negara / daerah seperti inflasi, pengangguran, pendapatan negara. Ekonomi Makro menitik beratkan kepada:
  • Pentingnya permintaan (D) dalam menentukan kegiatan ekonomi.
  • Kebijakan dan campurtangan pemerintah untuk mencapai sasaran ekonomi (prestasi ekonomi).

Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

Pengentahuan mengenai ilmu ekonomi sudah dipelajari orang sejak jaman Aristoteles (350 SM) tetapi masih bersifat filosofis.

Lalu ditelaah lagi pada tahun 1270 oleh Thomas Aquinos dan tahun 1758 oleh Fransois Quesnay. Namun belum membentuk suatu disiplin ilmu, masih bersifat fisiokrat.

Buku Adam Smith The Wealth of Nations

Ilmu Ekonomi berhasil diangkat sebagai salah satu disiplin ilmu pada tahun 1776 oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations. Oleh karena itu Adam Smith dikenal sebagai bapak ilmu Ekonomi.

1.Teori Ekonomi Klasik (The Invisible Hand)

Gagasan Adam Smith dikembangkan lagi oleh beberapa ahli sehingga muncul Aliran Ekonomi Klasik. beberapa penggagas aliran Klasik adalah Thomas Malthus (1789), David Ricardo (1817) dan Alfred Marshall (1890).

Pengantut arilan klasik percaya bahwa Perekonomian berjalan atas dasar mekanisme pasar (Tangan tak tampak). Keyakinan tersebut disebabkan karena ada hukum yang mengatakan:
"Supply creates its own Demand"
(Perekonomian selalu dalam keadaan Full Employment)
Pemikiran Klasik menghasilkan perkembangan bagian ilmu ekonomi yang dikenal dengan Teori Ekonomi Mikro. Teori ekonomi klasik mencapai titik puncak pada tahun 1920an. Pada saat itu Teori Klasik berhasil mengangkat perekonomian bangsa Amerika dan Eropa.

Indikator dari Teori Ekonomi klasik ini ditunjukan oleh laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditandai dengan tingkat kemakmuran masyarakat yang tinggi. Kala itu hal tersebut dianggap akan berlangsung selamanya.

Namun, dugaan tersebut tidak menjadi kenyataan, perekonomian Amerika dan Eropa mulai memburuk pada bulan Oktober 1929 yang ditandai oleh Harga saham yang jatuh, sektor perbankan yang hancur, dan menurunnya kegiatan sektor rill (Market failure/ kegagalan pasar).

Dari tahun 1929-1933, perekonomian Amerika mengalami kontraksi (menurun), sehingga mempengaruhi perekonomian seluruh dunia ditandai dengan banyaknya pengangguran dan tingkat inflasi yang semakin tinggi.

2. Teori Ekonomi Neo-Klasik 

Depresi ekonomi tersebut mengakibatkan ketidakpercayaan orang terhadap Teori Ekonomi Klasik dan mengakibatkan kemunculan teori baru yaitu Teori Ekonomi Neo Klasik. Munculnya teori baru tersebut dipelopori oleh John Maynard Keynes pada tahun 1936 dalam bukunya yang berjudul The Generale Theory of Employment, Interest and Money.

Pemikiran Keynes ini didasarkan pada perlunya campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Pemikiran Keynes menghasilkan perkembangan bagian ilmu ekonomi yang dikenal dengan Teori Ekonomi Makro.


Persoalan Pokok Kegiatan Perekonomian

Adanya kebutuhan manusia (Needs) yang banyak (Unlimited) dan juga alat pemuas kebutuhan/ Faktor Produksi yang terbatas, mengakibatkan adanya kelangkaan.

Kelangkaan adalah situasi dimana alat pemenuhan kebutuhan jumlahnya terbatas dibandingkan jumlah kebutuhan. Sehingga dengan otomatis muncul suatu nilai ekonomis bagi suatu kebutuhan tertentu.

Sehingga, dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi, yaitu bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.


Jenis-Jenis Barang

Sesuai dengan yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kelangkaan mengakibatkan perbedaan dalam kebutuhan (barang). Pada dasarnya klasifikasi barang beragam sesuai dengan bidang kajiannya. Berikut ini penulis lampirkan beberapa kalifikasi barang yang berkaitan dengan Ilmu Ekonomi (Mikro).

A. Cara Memperoleh

Berdasarkan cara memperolehnya, barang dibedakan menjadi dua jenis yaitu Barang Ekonomi dan barang bebas (barang cuma-cuma).

1. Barang Bebas atau Barang Cuma-cuma adalah barang yang dalam memperoleh manfaatnya tidak membutuhkan suatu pengorbanan. Sehingga barang tersebut tidak memiliki harga. contoh: udara, sinar matahari, jalan raya dll.

2. Barang Ekonomi merupakan kebalikan dari barang bebas yaitu barang yang memiliki kelangkaan tertentu dan memperoleh manfaatnya memerlukan suatu pengorbanan tertentu sehingga barang tersebut memiliki harga. contoh : beras, air, listrik dll

B. Kepentingan Barang

Berdasarkan kepentingannya (pendapatan pembeli), barang dikategorikan sebagai berikut:

1. Barang Inferior adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan rendah. Jadi kalau pendapatan bertambah tinggi maka permintaan terhadap barang inferior akan berkurang. contoh: singkong

2. Barang Esensial, pendapatan tidak akan mengurangi atau menambah permintaan terhadap barang esensial. contoh: sembako

3. Barang Normal, Suatu barang dinamakan barang normal apabila dia mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Contoh: televisi, atau peralatan rumah tangga.

4. Barang Mewah, Jenis barang ini dibeli apabila orang berpendapatan menengah ke atas atau tinggi.
Contoh: motor, mobil.

C. Berdasarkan Kepemilikan Barang

1. Barang Pribadi/privat adalah barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, dimana titik temu antara produsen dan konsumen adalah mekanisme harga. Oleh karena itu, kepemilikan barang privat biasanya dapat teridentifikasi dengan baik. contoh: makanan, kendaraan, pakaian.

2. Barang Publik meliputi benda-benda yang disediakan pemerintah untuk masyarakat secara umum. Contohnya: jalan-jalan umum, sungai-sungai, termasuk juga kantor pemerintah dan lain sebagainya.


Faktor-Faktor Produksi

Ilmu ekonomi khususnya mikro sangat berkaitan erat dengan kegiatan produksi. Dalam kegiatan produksi ada yang dinamakan faktor produksi. Faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

Faktor-faktor produksi meliputi:

1. Seumber Daya Alam dan Lahan
2. Tenaga Kerja
3. Modal
4. Teknologi dan Keahlian (Skill)


Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi dalam suatu negara digolongkan menjadi 3, yaitu:

1. Sistem Ekonomi Pasar (Market Economy) yaitu suatu sistem ekonomi dimana perusahaan individual dan swasta lah yang membuat keputusan menganai produksi dan konsumsi.

2. Sistem Ekonomi Komando (Command Economy) adalah sistem ekonomi dimana pemerintahlah yang membuat suatu keputusan penting mengenai produksi dan konsumsi.

3. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economies) merupakah gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando. Indonesia menganut Sistem Ekonomi Campuran.

No comments:

Post a Comment

Mohon maaf bila ada salah kata dan hal-hal yang kurang berkenan. Adapun kritik atau saran mohon isi comment box. Terimakasih